KATA PENGANTAR
Kami panjatkan
puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan MAKALAH TIK ini tepat pada waktunya .
Adapun tujuan penulisan
MAKALAH ini agar para mahasiswa mengerti
dan dapat menerapkannya.
Tanpa bantuan dan dukungan dari kalian, makalah ini
tidak akan pernah ada, do’a dan harapan penulis semoga Allah memberi balasan
yang lebih baik dari apa yang telah kita lakukan selama ini.
Demikian
yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
……………………………………………………………………………………………….. 1
Daftar Isi
…………………………………………………………………………………………………………. 2
Bab I Pendahuluan
…………………………………………………………………………………………. 3
1.1
Latar Belakang
…………………………………………………………………………………………. 3
1.2
Rumusan
Masalah …………………………………………………………………………………… 4
1.3
Tujuan
dan Manfaat ………………………………………………………………………………… 4
BAB
II Dasar Teori ………………………………………………………………………………………….. 5
BAB
III Pembahasan ………………………………………………………………………………………. 6
1.
Pengertian
Administrasi Pendidikan ……………………………………………………. 6
2.
Konsep
Administrasi Pendidikan …………………………………………………………. 10
3.
Fungsi
Administrasi Pendidikan …………………………………………………………… 11
4.
Lingkup Bidang
Garapan Administrasi Pendidikan Menengah …………….. 11
5.
Peran Guru dalam
Administrasi Pendidikan ………………………………………… 11
BAB IV Penutup ……………………………………………………………………………………………. 13
Daftar Pusaka ………………………………………………………………………………………………. 14
BAB I Pendahulun
1.1 Latar Belakang
Pengembangan diri merupakan
kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi.
Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang
yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari
dan dipraktekkan di sekolah.
Administrasi sangat diperlukan
bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu
tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam
sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau
administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi
tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang
sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi
tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan
kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu
saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan
kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih
efektif.
Namun, administrasi pendidikan
seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Namun
dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi pendidikan
sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Administrasi pendidikan tidak begitu
mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culberston (1982) mengatakan
bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya
administrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000
masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.
Apakah
konsep dasar administrasi pendidikan itu ?
2.
Apakah
Sistem dan struktur organisasi Sekolah itu ?
3.
Apakah
Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi sekolah?
4.
Apakah
Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan Sekolah?
1.3 Tujuan Masalah
Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 4
tujuan, yaitu :
1.
Untuk
mengetahui konsep dasar administrasi pendidikan.
2.
Untuk
mengetahui Sistem dan struktur organisasi Sekolah.
3.
Untuk
mengetahui Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi sekolah?
4.
Untuk
mengetahui Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan Sekolah?
BAB
II
Dasar
Teori Makalah
Penulisan
makalah ilmiah ini dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan : Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan tentang latar belakang makalah,
tujuan makalah, serta sistematika makalah.
BAB III Pembahasan : Pada bab
pembahasan, membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan dengan beberapa aspek bahasan yaitu :
1. Pengertian dan konsep administrasi
Pendidikan,
2. Fungsi administrasi,
3. Lingkup bidang garapan administrasi
pendidikan,
4. Peranan guru dalam Administrasi Pendidikan
BAB IV Penutup
Kesimpulan : Hal-hal yang
diuraiakan pada bab ini adalah tentang tanggapan baik yang berupa tanggapan
individu maupun tanggapan kelompok, serta menguraikan kesimpulan yang berupa
sari dari pembahasan yang berjudul Administrasi Pendidikan dalam Profesi
Keguruan.
BAB III
Pembahasan
1.Pengertian
Administrasi Pendidikan
Administrasi pendidikan seringkali disalah artikan
sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan.Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa
pengertian admnisitrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Mendefinisikan
administrasi pendidikan tidak begitu mudah,karena ia menyangkut pengertian yang
luas.Culbertson(1982), mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah
mendiskusikan bagaimana kompleksnya admnistrasi pendidikan sebagai ilmu.Ia
memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam
pelaksanaan administrasi pendidikan.Angka ini ia perkirakan dari berbagai fenomena
yang ada kaitannya dengan administrasi pendidikan,seperti masyarakat,sekolah
guru,murid,orang tua,dan variabel yang berhubungan dengan itu.
Kajian tentang administrasi pendidikan secara
mendalam bukan menjadi tujuan penulisan buku ini,karena hal itu menyangkut
masalah pembicaraan yang lebih mendalam tentang pendekatan,objek,dan etika
dalam ilmu itu.Oleh karena itu, perlu dicari upaya pemahaman tentang pengertian
administrasi pendidikan sesuai dengan maksud penulisan buku ini.Barangkali
pengertian itu akan lebih mudah dipahami kalau kita mencoba melukiskan
administrasi pendidikan dari berbagai sudut pandang,dan mencoba memahaminya
dari sudut pandang itu.
Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja
sama untuk mencapai tujuan pendidikan .Seperti kita ketahui,tujuan pendidikan
itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang
kompleks,tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang
dimaksud.Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran dikelas satu sekolah
menengah pertama,misalnya,lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan
dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa ,atau tujuan
pendidikan nasional.Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu
juga kompleks,dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai
oleh satu orang saja,tetapi harus
melalui kerja sama dengan orang lain,dengan segala aspek kerumitannya.
Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu bentuk
kerja sama dengan pendidikan misalnya ,terdapat tujuan sekolah.Untuk mencapai
tujuan pendidikan disekolah itu diperlukan kerja sama diantara semua personel
sekolah (guru,murid ,kepala sekolah,staf tata usaha),dan orang diluar sekolah
yang ada kaitannya dengan sekolah (orang tua,kepala kantor departemen P dan
K,dokter puskesmas,dan lain-lain).Kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah
harus dibina sehingga semua yang terlibat dalam urusan sekolah tersebut
memberikan sumbangannya secara maksimal.Kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan berbagai aspeknya ini dapat dipandang sebagai administrasi
pendidikan.
Admnistrasi pendidikan mengandung pengertian proses
untuk mencapai tujuan pendidikan .Proses itu dimulai dari perencanaan
,pengorganisasian,pengarahan,pemantauan,dan penilaian.Perencanaan meliputi
kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai ,bagaimana mencapainya ,berapa
lama,berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya.Perencanaan ini
dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi
tugas-tugas kepada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi.Karena
tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang
saja,maka tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan masing-masing anggota
organisasi.
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar
tugas-tugas yang telah dibagi itu tidak dikerjakan menurut kehendak yang
mengerjakannya saja,tetapi menuruti aturan sehingga menyumbang terhadap
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati.Tiap-tiap orang harus
mengetahui tugas masing-masing sehingga tumpang tindih yang tidak perlu dapat
dihindarkan.Di samping itu,dalam menjalankan tugas pendidikan ,pengaturan waktu
merupakan hal penting.Ada kegiatan yang harus didahulukan,ada yang harus
dilakukan kemudian dan ada pula yang harus dikerjakan secara berbarengan.
Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan
bersama itu tetap melalui jalur yang telah ditentukan,tidak terjadi
penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan .Semua orang yang
bekerja untuk mencapsi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya ,harus tetap
ingat dan secara konsisten menuju tujuan itu.Kadang-kadang karena beberapa
faktor ,perumusan tujuan itu tidak jelas ,sehingga cara mencapainya pun tidak
jelas.Dalam keadaan demikian ,diperlukan pula adanya pengarahan .Agar pengarahan
ini sesuai dengan apa yang telah ditetapkan,diperlukan pengarah yang mempunyai
kemampuan kepemimpinan ,yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar
mereka mau bekerja sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan bersama.
Disamping pengarahan,suatu kerja sama juga
memerlukan proses pemantauan (monitoring) ,yaitu suatu kegiatan untuk
mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah sampai seberapa jauh kegiatan
pendidikan telah mencapai tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam
pelaksananaan itu.Pemantauan dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti atau data
dalam menetapkan apakah tujuan tercapai atau tidak.Dengan perkataan lain
,kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan untuk mengumpulkan data
tentang penyelenggaraan suatu proses pencapaian tujuan. Data itu dipakai untuk
mengidentifikasi apakah proses pencapaian tujuan berjalan dengan baik,apakah
ada penyimpangan dalam kegiatan itu,serta kelemahan apa yang didapatkan dalam
penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Proses kerja sama pendidikan itu akhirnya harus
dinilai untuk melihat apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai,dan kalau
tidak apakah hambatan-hambatannya. Penilaian ini dapat berupa penilaian proses
kegiatan atau penilaian hasil kegiatan itu.
Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka
berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan
bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan
menjadi keluaran.
Mutu lulusan akan sangat tergantung kepada mutu
masukan ,masukan instrumental,dan proses itu sendiri.Dengan demikian ,kemampuan
awal murid ,latar belakang murid,dan keadaan orang tua murid sebagai masukan
mentah.Mutu juga sangat tergantung kepada mutu guru,mutu sarana dan
prasarana,mutu dan iklim kerja sama antara guru dengan murid ,guru dengan
guru,serta guru dengan kepala sekolah ,sebagai masukan instrumental .Kesemuanya
ini menentukan kualitas proses belajar-mengajar ,yang pada gilirannya sangat
menentukan kulaitas lulusan itu.Hal tersebut dapat diketahui dari berbagai
hasil penelitian tentang unjuk kerja sekolah dan murid.
Jika kita melihat administrasi pendidikan sebagai
sistem,maka kita berusaha melihat bagian-bagian sistem itu serta interaksinya
satu sama lain.Bagian-bagian itu sering juga disebut dengan komponen. Dengan
meninjau komponen-komponen tersebut serta hubungannya satu dengan lainnya
,diharapkan kita dapata menemukan kekurangan-kekurangannya,sehingga dapat
menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki komponen itu atau
mengembangkannya.
Admnistrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi
manajemen.Jika administrasi dilihat dari sudut ini,perhatian tertuju kepada
usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai
tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam
pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.Sumber yang dimaksud dapat
sumber manusia,uang,sarana,dan prasarana maupun waktu.
Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan
usaha untuk menjawab pertanyaan bagaiamana kemampuan administrator pendidikan itu,apakah ia dapat melaksanakan tut
wuri handayani,ing madyo mangun karso,dan ing ngarso sungtulodo dalam
pencapaian tujuan pendidikan.Dengan perkataan lain ,bagaimana ia menggerakkan
orang lain untuk bekerja lebih giat dengan mempengaruhi dan mengawasi ,bekerja
bersama-sama ,dan memberi contoh.Sudah barang tentu administrator yang ingin
berhasil harus memahami teori dan praktek kepemimpinannya,serta mampu dan mau
untuk melaksanakan pengetahuan dan kemauannya itu.
Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari
proses pengambilan keputusan .Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin
kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.Setiap
kali,administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah,dan ia harus
memecahkan masalah itu.Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan kemampuan
dalam mengambil keputusan,yaitu memilih kemungkinan tindakan yang terbaik dari
sejumlah kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukAN.Setiap hari kita
sebagai individu pun harus juga mengambil keputusan ,sebab memang untuk setiap
aspek kehidupan kita dihadapkan kepada banyak pilihan ,apalagi kalau kita
mempunyai tugas menjadi guru atau memimpin organisasi.Dalam melaksanakan
tugasnya,setiap guru harus mengambil keputusan apa yang terbaik bagi
muridnya.Karena mengambil keputusan selalu ada risikonya ,maka guru harus
mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang baik .Administrasi pendidikan
merupakan ilmu yang dapat menuntun pengambilan keputusan pendidikan yang baik.
2.Konsep
Administrasi Pendidikan
a. Sistem Pendidikan Nasional
Barang kali cara yang paling baik untuk memahami
sistem pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi sistem pendidikan
nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.Supaya o tentik dan tidak keliru,ada baiknya dikutip
langsung Bab 1 Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang tersebut sebaga berikut:
“Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.”
b. Sekolah sebagai Bagian Sitem
Pendidikan Nasional
Telah disebutkan bahwa jenjang pendidikan adalah unsur
atau komponen sistem pendidikan nasional,yaitu termasuk dalam komponen
organisasi.Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar,pendidikan
menengah,pendidikan tinggi.Pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan
tahun,terdiri dari program pendidikan enam tahun disekolah dasar dan program
tiga tahun disekolah lanjutan tingkat pertama. Bentuk satuan pendidikan dasar
terdiri atas sekolah dasar dan sekolah dasar luar biasa.Jika kita bebrbicara
tentang sekolah menengah,maka kita berbicara tentang dua jenjang sekolah,karena
sekolah menengah pertama berada dijenjang dasar ,sedangkan sekolah diatas
sekolah menengah pertama berada pada jenjang pendidikan menengah.Program
pendidikan S1 dan LPTK ,dirancang untuk mengajar pada jenjang pendidikan
menengah,meskipun dengan kurikulum yang fleksibel (luwes) lulusan S1 itu juga
mampu mengajar pada pendidikan dasar.
3. Fungsi Administrasi Pendidikan
Tujuan institusional sekolah menengah adalah tujuan
yang dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional .Didalam UUD Pasal 31 Ayat
2,disebutkan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional ,yang diatur dengan undang-undang.”Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah
mencerdaskan kkehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya
,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur,memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri,serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
4.Lingkup Bidang Garapan
Administrasi Pendidikan Menengah
Dari uraian diatas,tampak bahwa administrasi
pendidikan menengah pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk
mencapai tujuan pendidikan menengah dengan merancang,mengadakan,dan
memanfaatkan sumber-sumber (manusia,uang,peralatan,dan waktu).Tujuan pendidikan
menengah memberikan arah kegiatan serta kriteria keberhasilan kegiatan
itu.Tujuan pendidikan juga merupkan landasan kegiatan administrasi pendidikan
menengah tersebut.
5. Peranan Guru dalam
Administrasi Pendidikan
Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu
mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu,yaitu
sekolah.Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah,
sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya.Guru
harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Disekolah guru berada dalam kegiatan administrasi
sekolah.Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah
serta mutunya telah ditetapkan.Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan
guru amat penting.Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian,pembiayaan dan
penilaian kegiataan kurikulum,kesiswaan,sarana dan prasarana,personalia
sekolah,keuangan dan hubungan sekolah –masyarakat ,guru harus aktif memberikan
sumbangan ,baik pikiran maupun tenaganya.Administrasi sekolah adalah pekerjaan
yang sifatnya kolaboratif,artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama,dan
bukan bersifat individual.Oleh karena itu,semua personel sekolah termasuk guru
harus terlibat.
BAB IV Penutup
Kesimpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Guru sangat berperan dalam administrasi
pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar
mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar