Jumat, 28 April 2017

Komputer dan masyarakat

KATA PENGANTAR


Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan  MAKALAH TIK  ini tepat pada waktunya .

Adapun tujuan penulisan  MAKALAH ini agar para mahasiswa mengerti dan dapat menerapkannya.

Tanpa bantuan dan dukungan dari kalian, makalah ini tidak akan pernah ada, do’a dan harapan penulis semoga Allah memberi balasan yang lebih baik dari apa yang telah kita lakukan selama ini.

            Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.






















DAFTAR ISI

Kata pengantar ……………………………………………………………………………………………….. 1

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………. 2

Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………………………………. 3

1.1    Latar Belakang …………………………………………………………………………………………. 3

1.2    Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………… 4

1.3    Tujuan dan Manfaat ………………………………………………………………………………… 4

BAB II Dasar Teori ………………………………………………………………………………………….. 5

BAB III Pembahasan ………………………………………………………………………………………. 6

1.     Pengertian Administrasi Pendidikan ……………………………………………………. 6

2.     Konsep Administrasi Pendidikan …………………………………………………………. 10

3.     Fungsi Administrasi Pendidikan …………………………………………………………… 11

4.     Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah …………….. 11

5.     Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan ………………………………………… 11

BAB IV Penutup ……………………………………………………………………………………………. 13
Daftar Pusaka ………………………………………………………………………………………………. 14



BAB I Pendahulun

1.1 Latar Belakang
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Administrasi pendidikan tidak begitu mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culberston (1982) mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan.


1.2  Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.     Apakah konsep dasar administrasi pendidikan itu ?
2.     Apakah Sistem dan struktur organisasi Sekolah itu ?
3.     Apakah Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi sekolah?
4.     Apakah Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan Sekolah?
1.3  Tujuan Masalah
Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 4 tujuan, yaitu :
1.     Untuk mengetahui konsep dasar administrasi pendidikan.
2.     Untuk mengetahui Sistem dan struktur organisasi Sekolah.
3.     Untuk mengetahui Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi sekolah?
4.    Untuk mengetahui Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan Sekolah?













BAB II  
Dasar Teori Makalah

Penulisan makalah ilmiah ini dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan : Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan tentang latar belakang makalah, tujuan makalah, serta sistematika makalah.
BAB III Pembahasan : Pada bab pembahasan, membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan administrasi pendidikan dalam profesi keguruan dengan beberapa aspek bahasan yaitu :
1.      Pengertian dan konsep administrasi Pendidikan,
2.      Fungsi administrasi,
3.      Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan,
4.      Peranan guru dalam Administrasi Pendidikan

      BAB IV Penutup
Kesimpulan : Hal-hal yang diuraiakan pada bab ini adalah tentang tanggapan baik yang berupa tanggapan individu maupun tanggapan kelompok, serta menguraikan kesimpulan yang berupa sari dari pembahasan yang berjudul Administrasi Pendidikan dalam Profesi Keguruan.
















BAB III
 Pembahasan


1.Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan seringkali disalah artikan sebagai semata-mata ketatausahaan pendidikan.Namun  dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian admnisitrasi pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Mendefinisikan administrasi pendidikan tidak begitu mudah,karena ia menyangkut pengertian yang luas.Culbertson(1982), mengatakan bahwa Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya admnistrasi pendidikan sebagai ilmu.Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan.Angka ini ia perkirakan dari berbagai fenomena yang ada kaitannya dengan administrasi pendidikan,seperti masyarakat,sekolah guru,murid,orang tua,dan variabel yang berhubungan dengan itu.

Kajian tentang administrasi pendidikan secara mendalam bukan menjadi tujuan penulisan buku ini,karena hal itu menyangkut masalah pembicaraan yang lebih mendalam tentang pendekatan,objek,dan etika dalam ilmu itu.Oleh karena itu, perlu dicari upaya pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan sesuai dengan maksud penulisan buku ini.Barangkali pengertian itu akan lebih mudah dipahami kalau kita mencoba melukiskan administrasi pendidikan dari berbagai sudut pandang,dan mencoba memahaminya dari sudut pandang itu.

Administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan .Seperti kita ketahui,tujuan pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks,tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud.Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran dikelas satu sekolah menengah pertama,misalnya,lebih mudah dirumuskan dan dicapai dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa ,atau tujuan pendidikan nasional.Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga kompleks,dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh  satu orang saja,tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain,dengan segala aspek kerumitannya.

Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu bentuk kerja sama dengan pendidikan misalnya ,terdapat tujuan sekolah.Untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah itu diperlukan kerja sama diantara semua personel sekolah (guru,murid ,kepala sekolah,staf tata usaha),dan orang diluar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah (orang tua,kepala kantor departemen P dan K,dokter puskesmas,dan lain-lain).Kerja sama dalam menyelenggarakan sekolah harus dibina sehingga semua yang terlibat dalam urusan sekolah tersebut memberikan sumbangannya secara maksimal.Kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan berbagai aspeknya ini dapat dipandang sebagai administrasi pendidikan.

Admnistrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan .Proses itu dimulai dari perencanaan ,pengorganisasian,pengarahan,pemantauan,dan penilaian.Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai ,bagaimana mencapainya ,berapa lama,berapa orang yang diperlukan, dan berapa banyak biayanya.Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas kepada orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan tadi.Karena tugas-tugas ini demikian banyak dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja,maka tugas-tugas ini dibagi untuk dikerjakan masing-masing anggota organisasi.

Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja,tetapi menuruti aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan atau disepakati.Tiap-tiap orang harus mengetahui tugas masing-masing sehingga tumpang tindih yang tidak perlu dapat dihindarkan.Di samping itu,dalam menjalankan tugas pendidikan ,pengaturan waktu merupakan hal penting.Ada kegiatan yang harus didahulukan,ada yang harus dilakukan kemudian dan ada pula yang harus dikerjakan secara berbarengan.

Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu tetap melalui jalur yang telah ditentukan,tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan .Semua orang yang bekerja untuk mencapsi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya ,harus tetap ingat dan secara konsisten menuju tujuan itu.Kadang-kadang karena beberapa faktor ,perumusan tujuan itu tidak jelas ,sehingga cara mencapainya pun tidak jelas.Dalam keadaan demikian ,diperlukan pula adanya pengarahan .Agar pengarahan ini sesuai dengan apa yang telah ditetapkan,diperlukan pengarah yang mempunyai kemampuan kepemimpinan ,yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mereka mau bekerja sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan bersama.

Disamping pengarahan,suatu kerja sama juga memerlukan proses pemantauan (monitoring) ,yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan telah mencapai tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksananaan itu.Pemantauan dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti atau data dalam menetapkan apakah tujuan tercapai atau tidak.Dengan perkataan lain ,kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses pencapaian tujuan. Data itu dipakai untuk mengidentifikasi apakah proses pencapaian tujuan berjalan dengan baik,apakah ada penyimpangan dalam kegiatan itu,serta kelemahan apa yang didapatkan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Proses kerja sama pendidikan itu akhirnya harus dinilai untuk melihat apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai,dan kalau tidak apakah hambatan-hambatannya. Penilaian ini dapat berupa penilaian proses kegiatan atau penilaian hasil kegiatan itu.

Administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

Mutu lulusan akan sangat tergantung kepada mutu masukan ,masukan instrumental,dan proses itu sendiri.Dengan demikian ,kemampuan awal murid ,latar belakang murid,dan keadaan orang tua murid sebagai masukan mentah.Mutu juga sangat tergantung kepada mutu guru,mutu sarana dan prasarana,mutu dan iklim kerja sama antara guru dengan murid ,guru dengan guru,serta guru dengan kepala sekolah ,sebagai masukan instrumental .Kesemuanya ini menentukan kualitas proses belajar-mengajar ,yang pada gilirannya sangat menentukan kulaitas lulusan itu.Hal tersebut dapat diketahui dari berbagai hasil penelitian tentang unjuk kerja sekolah dan murid.

Jika kita melihat administrasi pendidikan sebagai sistem,maka kita berusaha melihat bagian-bagian sistem itu serta interaksinya satu sama lain.Bagian-bagian itu sering juga disebut dengan komponen. Dengan meninjau komponen-komponen tersebut serta hubungannya satu dengan lainnya ,diharapkan kita dapata menemukan kekurangan-kekurangannya,sehingga dapat menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki komponen itu atau mengembangkannya.

Admnistrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen.Jika administrasi dilihat dari sudut ini,perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan.Sumber yang dimaksud dapat sumber manusia,uang,sarana,dan prasarana maupun waktu.

Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaiamana kemampuan administrator  pendidikan itu,apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani,ing madyo mangun karso,dan ing ngarso sungtulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan.Dengan perkataan lain ,bagaimana ia menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih giat dengan mempengaruhi dan mengawasi ,bekerja bersama-sama ,dan memberi contoh.Sudah barang tentu administrator yang ingin berhasil harus memahami teori dan praktek kepemimpinannya,serta mampu dan mau untuk melaksanakan pengetahuan dan kemauannya itu.

Administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan .Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.Setiap kali,administrator dihadapkan kepada bermacam-macam masalah,dan ia harus memecahkan masalah itu.Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan kemampuan dalam mengambil keputusan,yaitu memilih kemungkinan tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat dilakukAN.Setiap hari kita sebagai individu pun harus juga mengambil keputusan ,sebab memang untuk setiap aspek kehidupan kita dihadapkan kepada banyak pilihan ,apalagi kalau kita mempunyai tugas menjadi guru atau memimpin organisasi.Dalam melaksanakan tugasnya,setiap guru harus mengambil keputusan apa yang terbaik bagi muridnya.Karena mengambil keputusan selalu ada risikonya ,maka guru harus mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang baik .Administrasi pendidikan merupakan ilmu yang dapat menuntun pengambilan keputusan pendidikan yang baik.

2.Konsep Administrasi Pendidikan

a.     Sistem Pendidikan Nasional

Barang kali cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi sistem pendidikan nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Supaya o tentik dan tidak keliru,ada baiknya dikutip langsung Bab 1 Pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang tersebut sebaga berikut:
“Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.”

b.     Sekolah sebagai Bagian Sitem Pendidikan Nasional

Telah disebutkan bahwa jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional,yaitu termasuk dalam komponen organisasi.Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar,pendidikan menengah,pendidikan tinggi.Pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan tahun,terdiri dari program pendidikan enam tahun disekolah dasar dan program tiga tahun disekolah lanjutan tingkat pertama. Bentuk satuan pendidikan dasar terdiri atas sekolah dasar dan sekolah dasar luar biasa.Jika kita bebrbicara tentang sekolah menengah,maka kita berbicara tentang dua jenjang sekolah,karena sekolah menengah pertama berada dijenjang dasar ,sedangkan sekolah diatas sekolah menengah pertama berada pada jenjang pendidikan menengah.Program pendidikan S1 dan LPTK ,dirancang untuk mengajar pada jenjang pendidikan menengah,meskipun dengan kurikulum yang fleksibel (luwes) lulusan S1 itu juga mampu mengajar pada pendidikan dasar.




3. Fungsi Administrasi Pendidikan

Tujuan institusional sekolah menengah adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional .Didalam UUD Pasal 31 Ayat 2,disebutkan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional ,yang diatur dengan undang-undang.”Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah mencerdaskan kkehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya ,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri,serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

4.Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah

Dari uraian diatas,tampak bahwa administrasi pendidikan menengah pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan menengah dengan merancang,mengadakan,dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia,uang,peralatan,dan waktu).Tujuan pendidikan menengah memberikan arah kegiatan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.Tujuan pendidikan juga merupkan landasan kegiatan administrasi pendidikan menengah tersebut.

5. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan

Telah disebutkan bahwa tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu,yaitu sekolah.Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya.Guru harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.

Disekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah.Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan.Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting.Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian,pembiayaan dan penilaian kegiataan kurikulum,kesiswaan,sarana dan prasarana,personalia sekolah,keuangan dan hubungan sekolah –masyarakat ,guru harus aktif memberikan sumbangan ,baik pikiran maupun tenaganya.Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif,artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama,dan bukan bersifat individual.Oleh karena itu,semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.




























BAB IV Penutup

Kesimpulan

             Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.

Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar