Pengertian cloud computing dan penjelasan tentang Deployment
Model system Cloud dan penjelasan kelebihan kekurangan

Nama : Muhammad Saprudin
Npm : 103112706450050
Mata Kuliah : Pengantar
Teknologi Komunikasi dan Informatika ( PTKI )
Hari : Selasa 09.50 – 11.30, Ruang 408/4, Kelas 03
FAKULTAS TEKNOLOGI
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
NASIONAL
2017
Pengertian cloud computing dan penjelasan tentang Deployment
Model system Cloud dan penjelasan kelebihan kekurangan

Berdasarkan survei Springboard, para
eksekutif bisnis dan TI di Asia Pasifik lebih tertarik mengadopsi hybrid cloud computing di perusahaannya.
Sebesar 38% dari 6593 responden berminat memasang kombinasi awan publik
(public cloud) dan awan privat (private cloud), sementara 37% lainnya hanya menginginkan
implementasi awan privat.
Hal ini mencerminkan sikap para responden yang belum seratus persen yakin
untuk memanfaatkan awan publik dalam arsitektur TI mereka. Bahkan di Jepang –
negara paling positif terhadap awan dalam survei yang disponsori VMware ini,
ternyata hanya 15% responden yang mau menggunakan awan publik.
“Sangat jelas bahwa industri memiliki ketertarikan tinggi terhadap model
awan hibrida,” kata Andrew Dutton (SVP dan GM, VMware Jepang dan Asia Pasifik).
Bagi para eksekutif ini, perpindahan ke komputasi awan dipercaya bisa
membantu perusahaan mencapai skalabilitas sesuai permintaan, mengurangi biaya
infrastruktur peranti keras, serta menyederhanakan sumber daya. Namun, ada juga
yang menganggap adopsi ini sebagai investasi strategis jangka panjang.
Bagaimana dengan tingkat adopsi? Rupanya, perusahaan di Asia Pasifik
tergolong siap menyongsong komputasi awan. Sebanyak 59% di antaranya telah
menggunakan atau berencana memakai inisiatif awan, bertumbuh dibandingkan enam
bulan lalu (45%) dan tahun 2009 (22%).
Menurut Dutton, sebelum menuju komputasi awan, ada baiknya perusahaan
menerapkan virtualisasi terlebih dahulu. “Virtualisasi memungkinkan organisasi
memisahkan aplikasi bisnis dan informasi kritikal dengan peranti keras fisik.
Hal ini menjadi cara yang efektif dan cepat menuju awan,” ungkapnya.
Sebagian besar perusahaan menggunakan virtualisasi untuk server dan pusat
data. Tapi, peluang pertumbuhan terbesar bagi virtualisasi di Asia Pasifik
adalah di area komputasi personal. Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari
virtualisasi desktop contohnya fleksibilitas dalam pengantaran aplikasi dan
data kepada pengguna akhir, tanpa tergantung jenis peranti akses.
“Dengan menyediakan kemampuan swalayan berskala besar bagi para pengguna
akhir, virtualisasi desktop adalah bagian terakhir untuk membuat perusahaan
yang fleksibel, berskalabilitas tinggi, dan tanggap terhadap kebutuhan bisnis,”
pungkas Dutton.
Namun, tahukah Anda, Cloud Computing juga menelurkan kata-kata lainnya yang
saling terkait. Berikut ini kami berikan panduannya:
§ Komputasi Awan (Cloud Computing):
National Institute of
Standards and Technology (NIST) mendefinisikan komputasi Cloud sebagai model
untuk menciptakan kenyamanan dalam akses jaringan sesuai keperluan ke dalam
wadah bersama sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi dengan cepat dan
dirilis dengan upaya manajemen yang minimal atau minimum interaksi antar
penyedia jasa manajemen.
§ Layanan:
Cloud meliputi perangkat
lunak dan keras, mulai dari email sampai kepada seluruh platform teknologi
Informasi.
§ Hosted:
Orang lain yang membuat
layanan atau aplikasi yang tersedia bagi Anda melalui Cloud.
§ Kapasitas layanan yang dinamis dan elastik:
Cloud mengalokasikan
sumber daya komputasi sesuai perubahan permintaan.
§ Layanan sesuai permintaan :
Anda bisa mendapatkan
apa yang Anda butuhkan ketika Anda membutuhkannya.
§ Akses jaringan :
Cloud membawa akses
jaringan berbasis (dan manajemen) perangkat lunak dan jasa. Artinya, pengguna
dapat mengakses di mana saja dan kapan saja.
§ Poling sumber daya :
Sebuah wadah besar yang
digunakan untuk berbagi oleh pengguna-sumber daya independen dengan biaya yang
terjaga.
§ Alokasi sumber daya yang fleksibel :
Seiring permintaan yang
fluktuatif, layanan cloud dapat meningkat dengan cepat. Anda tidak perlu
khawatir membawa server online baru atau mengalokasikan sumber daya.
§ Layanan terukur :
Penggunaan dapat diukur
– seringkali per-pengguna atau per-jam. Ini berarti Anda hanya membayar untuk
apa yang Anda gunakan saja. Tingkatan layanan dapat ditentukan secara sepakat.
§ Software as a Service :
SaaS (software as a
service atau perangkat lunak berbentuk layanan) adalah suatu model penyampaian
aplikasi perangkat lunak oleh suatu vendor perangkat lunak yang mengembangkan
aplikasi web yang dinaungi dan dioperasikan (baik secara mandiri maupun melalui
pihak ketiga) untuk digunakan oleh pelanggannya melalui Internet. SaaS
memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat
lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi
baik untuk pengembangan in-house ataupun pembelian lisensi. Melalui langganan
via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan
oleh penyedia layanan.
§ Platform as a Service :
PaaS adalah layanan yang
menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan
sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut.
Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber
daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, tenaga untuk proses dan
lain-lain yang semuanya diatur oleh penyedia layanan ini.
§ Infrastructure as a Service :
IaaS kadang-kadang
disebut sebagai Hardware Layanan (Haas). Merupakan layanan yang ‘menyewakan’
sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, tenaga
pemroses, memori, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat
digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.
§ Public Cloud :
Public Cloud atau
External Cloud menggambarkan komputasi awan dalam pengertian umum yang
tradisional, dimana sumber daya secara dinamis ditetapkan atas dasar
fine-grained (jaringan halus), dengan layanan mandiri melalui Internet
(aplikasi web / layanan web) melalui penyedia off-site sebagai pihak ketiga,
dimana tagihannya cukup berdasarkan penggunaan.
§ Private Cloud :
Private Cloud adalah
jaringan proprietary atau data center yang mensuplai layanan-layanan ter-host
kepada orang-orang dalam jumlah terbatas. Private Cloud adalah sebuah
infrastruktur layanan Cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi
tertentu. Infrastruktur Cloud itu bisa saja dikelola oleh organisasi tersebut
atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site atau pun off-site. Biasanya
hanya organisasi dalam skala besar saja yang mampu memiliki atau mengelola
private cloud ini.
§ Hybrid Cloud :
Hybrid Cloud merupakan
komposisi dari dua atau lebih infrastruktur Cloud (privat, komunitas atau
publik). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri,
tapi dihubungkan oleh suatu teknologi atau mekanisme yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi antar Cloud itu.
§ “On-Premise” :
On-Premise (server host
di perusahaan). Perangkat lunak yang tidak berada dalam sebuah fasilitas
terpencil (server farm atau pada suatu awan di internet), namun terinstal dan
dijalankan pada komputer di sebuah gedung milik orang atau organisasi yang
menggunakan perangkat lunak tersebut.
§ Data Center :
Data center atau pusat
data merupakan fasilitas yang digunakan untuk meletakkan perangkat server
(tempat berjalannya aplikasi) dan perangkat jaringan lainnya. Ruangan untuk
pusat data harus didesain secara khusus karena perangkat ini membutuhkan
lingkungan yang spesifik (rentang temperatur 18 – 23 derajat Celsius,
kelembaban tertentu, dan tekanan tertentu).
Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet
(‘awan’). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang
sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram
jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan
abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu
moda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan
sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya
lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya,
atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing
“Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen
tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer
pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet,
notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan
tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang
diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang
tersimpan di server.
Deployment Model Cloud Computing
Menurut NIST, ada empat deployment model Cloud
Computing, yaitu Public Cloud, Private Cloud, Hybrid Cloud, dan Community
Cloud.
Public Cloud:
Layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa
langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada.
Private Cloud:
Layanan ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal sebuah perusahaan.
Biasanya, departemen IT berperan sebagai penyedia layanan dan departemen lain
menjadi pengguna. Di sini, penyedia layanan harus bertanggung jawab
sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan, baik
infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada.
Hybrid Cloud:
Gabungan dari Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu
perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, Anda bisa memilih proses bisnis yang bisa
dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis yang harus tetap berjalan di
Private Cloud.
Community Cloud:
Layanan yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu dan penggunanya
berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama, misalnya standar
keamanan, aturan, compliance, dan sebagainya. Community Cloud bisa dimiliki,
dipelihara, dan dioperasikan oleh satu pihak atau lebih dari komunitas
tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.
Jenis Layanan Cloud Computing
Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud Computing, NIST juga membagi jenis layanan Cloud Computing menjadi tiga. Ketiga layanan Cloud Computing tersebut adalah Software as a Service [SaaS], Platform as a Service [PaaS], dan Infrastructure as a Service [IaaS].
Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud Computing, NIST juga membagi jenis layanan Cloud Computing menjadi tiga. Ketiga layanan Cloud Computing tersebut adalah Software as a Service [SaaS], Platform as a Service [PaaS], dan Infrastructure as a Service [IaaS].
Software as a Service [SaaS]:
Melalui layanan jenis ini, pengguna dapat menggunakan software yang telah
disediakan oleh penyedia layanan [service provider]. Oleh karena itu,
konsumen/pelanggan hanya perlu mengetahui bahwa software yang digunakan bisa
berjalan dengan baik dan optimal. Contoh layanan SaaS adalah Office 365, GMail,
Yahoo! Mail, Facebook, Twitter, dan sebagainya.
Keuntungan jika menggunakan layanan ini adalah Anda tidak perlu membeli lisensi software lagi. Untuk itu, kita bisa berlangganan ke penyedia layanan dan membayarnya berdasarkan pada pemakaian.
Keuntungan jika menggunakan layanan ini adalah Anda tidak perlu membeli lisensi software lagi. Untuk itu, kita bisa berlangganan ke penyedia layanan dan membayarnya berdasarkan pada pemakaian.
Platform as a Service [PaaS]:
Layanan yang memungkinkan pengguna bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya
[[sistem operasi, network, database engine, framework, dan sebagainya] untuk
menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Oleh karena itu, pelanggan tidak perlu
repot untuk menyiapkan “rumah” dan melakukan pemeliharaan yang sudah menjadi
tanggung jawab dari penyedia layanan. Contoh layanan PaaS adalah Heroku, Amazon
Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine
Keuntungan dari PaaS, pengembang atau pengguna dapat
fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan. Dengan kata lain, pengguna tidak
perlu repot memikirkan “rumah” untuk aplikasi yang dikembangkan.
Infrastructure as a Service [IaaS]:
Layanan Cloud Computing yang memungkinkan pengguna menyewa infrastruktur IT
penyedia layanan [unit komputasi, storage, memori, network, dan sebagainya].
Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini dianalogikan seperti user menyewa
komputer yang masih kosong. Untuk itu, user sendiri yang harus mengonfigurasi
komputer tersebut sesuai dengan kebutuhan. Contoh layanan IaaS adalah Amazon
EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dan sebagainya.
Keuntungan dari IaaS adalah user dapat dengan leluasa
mengonfigurasi komputer virtual yang disewa. Sebagai contoh, saat komputer
virtual tersebut mengalami kelebihan beban, user bisa menambahkan CPU, RAM,
atau Storage dengan segera.
Keuntungan
dan kelebihan memakai Public Cloud, Private Cloud dan hybrid cloud
- Public Cloud.
Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yg gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
Kerugian:
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.
- Private Cloud.
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri
Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal
Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
Kerugian:
Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
- Hybrid Cloud.
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
Kerugian:
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar