Jumat, 28 April 2017

Pengertian cloud computing dan penjelasan tentang Deployment Model system Cloud dan penjelasan kelebihan kekurangan

Pengertian cloud computing dan penjelasan tentang Deployment Model system Cloud dan penjelasan kelebihan kekurangan


Nama           : Muhammad Saprudin
Npm             : 103112706450050
                    Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Komunikasi dan Informatika ( PTKI )
Hari              : Selasa 09.50  – 11.30, Ruang 408/4, Kelas 03




FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NASIONAL
2017



Pengertian cloud computing dan penjelasan tentang Deployment Model system Cloud dan penjelasan kelebihan kekurangan



Hybrid Cloud Computing Paling Diminati


Berdasarkan survei Springboard, para eksekutif bisnis dan TI di Asia Pasifik lebih tertarik mengadopsi hybrid cloud computing di perusahaannya.
Sebesar 38% dari 6593 responden berminat memasang kombinasi awan publik (public cloud) dan awan privat (private cloud), sementara 37% lainnya hanya menginginkan implementasi awan privat.
Hal ini mencerminkan sikap para responden yang belum seratus persen yakin untuk memanfaatkan awan publik dalam arsitektur TI mereka. Bahkan di Jepang – negara paling positif terhadap awan dalam survei yang disponsori VMware ini, ternyata hanya 15% responden yang mau menggunakan awan publik.
“Sangat jelas bahwa industri memiliki ketertarikan tinggi terhadap model awan hibrida,” kata Andrew Dutton (SVP dan GM, VMware Jepang dan Asia Pasifik).
Bagi para eksekutif ini, perpindahan ke komputasi awan dipercaya bisa membantu perusahaan mencapai skalabilitas sesuai permintaan, mengurangi biaya infrastruktur peranti keras, serta menyederhanakan sumber daya. Namun, ada juga yang menganggap adopsi ini sebagai investasi strategis jangka panjang.
Bagaimana dengan tingkat adopsi? Rupanya, perusahaan di Asia Pasifik tergolong siap menyongsong komputasi awan. Sebanyak 59% di antaranya telah menggunakan atau berencana memakai inisiatif awan, bertumbuh dibandingkan enam bulan lalu (45%) dan tahun 2009 (22%).
Menurut Dutton, sebelum menuju komputasi awan, ada baiknya perusahaan menerapkan virtualisasi terlebih dahulu. “Virtualisasi memungkinkan organisasi memisahkan aplikasi bisnis dan informasi kritikal dengan peranti keras fisik. Hal ini menjadi cara yang efektif dan cepat menuju awan,” ungkapnya.
Sebagian besar perusahaan menggunakan virtualisasi untuk server dan pusat data. Tapi, peluang pertumbuhan terbesar bagi virtualisasi di Asia Pasifik adalah di area komputasi personal. Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari virtualisasi desktop contohnya fleksibilitas dalam pengantaran aplikasi dan data kepada pengguna akhir, tanpa tergantung jenis peranti akses.
“Dengan menyediakan kemampuan swalayan berskala besar bagi para pengguna akhir, virtualisasi desktop adalah bagian terakhir untuk membuat perusahaan yang fleksibel, berskalabilitas tinggi, dan tanggap terhadap kebutuhan bisnis,” pungkas Dutton.
Namun, tahukah Anda, Cloud Computing juga menelurkan kata-kata lainnya yang saling terkait. Berikut ini kami berikan panduannya:
§  Komputasi Awan (Cloud Computing):
National Institute of Standards and Technology (NIST) mendefinisikan komputasi Cloud sebagai model untuk menciptakan kenyamanan dalam akses jaringan sesuai keperluan ke dalam wadah bersama sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi dengan cepat dan dirilis dengan upaya manajemen yang minimal atau minimum interaksi antar penyedia jasa manajemen.
§  Layanan:
Cloud meliputi perangkat lunak dan keras, mulai dari email sampai kepada seluruh platform teknologi Informasi.
§  Hosted:
Orang lain yang membuat layanan atau aplikasi yang tersedia bagi Anda melalui Cloud.
§  Kapasitas layanan yang dinamis dan elastik:
Cloud mengalokasikan sumber daya komputasi sesuai perubahan permintaan.
§  Layanan sesuai permintaan :
Anda bisa mendapatkan apa yang Anda butuhkan ketika Anda membutuhkannya.
§  Akses jaringan :
Cloud membawa akses jaringan berbasis (dan manajemen) perangkat lunak dan jasa. Artinya, pengguna dapat mengakses di mana saja dan kapan saja.
§  Poling sumber daya :
Sebuah wadah besar yang digunakan untuk berbagi oleh pengguna-sumber daya independen dengan biaya yang terjaga.
§  Alokasi sumber daya yang fleksibel :
Seiring permintaan yang fluktuatif, layanan cloud dapat meningkat dengan cepat. Anda tidak perlu khawatir membawa server online baru atau mengalokasikan sumber daya.
§  Layanan terukur :
Penggunaan dapat diukur – seringkali per-pengguna atau per-jam. Ini berarti Anda hanya membayar untuk apa yang Anda gunakan saja. Tingkatan layanan dapat ditentukan secara sepakat.

§  Software as a Service :
SaaS (software as a service atau perangkat lunak berbentuk layanan) adalah suatu model penyampaian aplikasi perangkat lunak oleh suatu vendor perangkat lunak yang mengembangkan aplikasi web yang dinaungi dan dioperasikan (baik secara mandiri maupun melalui pihak ketiga) untuk digunakan oleh pelanggannya melalui Internet. SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk pengembangan in-house ataupun pembelian lisensi. Melalui langganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.
§  Platform as a Service :
PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, tenaga untuk proses dan lain-lain yang semuanya diatur oleh penyedia layanan ini.
§  Infrastructure as a Service :
IaaS kadang-kadang disebut sebagai Hardware Layanan (Haas). Merupakan layanan yang ‘menyewakan’ sumberdaya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, tenaga pemroses, memori, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya.
§  Public Cloud :
Public Cloud atau External Cloud menggambarkan komputasi awan dalam pengertian umum yang tradisional, dimana sumber daya secara dinamis ditetapkan atas dasar fine-grained (jaringan halus), dengan layanan mandiri melalui Internet (aplikasi web / layanan web) melalui penyedia off-site sebagai pihak ketiga, dimana tagihannya cukup berdasarkan penggunaan.
§  Private Cloud :
Private Cloud adalah jaringan proprietary atau data center yang mensuplai layanan-layanan ter-host kepada orang-orang dalam jumlah terbatas. Private Cloud adalah sebuah infrastruktur layanan Cloud, dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur Cloud itu bisa saja dikelola oleh organisasi tersebut atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site atau pun off-site. Biasanya hanya organisasi dalam skala besar saja yang mampu memiliki atau mengelola private cloud ini.
§  Hybrid Cloud :
Hybrid Cloud merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur Cloud (privat, komunitas atau publik). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi atau mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar Cloud itu.
§  “On-Premise” :
On-Premise (server host di perusahaan). Perangkat lunak yang tidak berada dalam sebuah fasilitas terpencil (server farm atau pada suatu awan di internet), namun terinstal dan dijalankan pada komputer di sebuah gedung milik orang atau organisasi yang menggunakan perangkat lunak tersebut.


§  Data Center :
Data center atau pusat data merupakan fasilitas yang digunakan untuk meletakkan perangkat server (tempat berjalannya aplikasi) dan perangkat jaringan lainnya. Ruangan untuk pusat data harus didesain secara khusus karena perangkat ini membutuhkan lingkungan yang spesifik (rentang temperatur 18 – 23 derajat Celsius, kelembaban tertentu, dan tekanan tertentu).

Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu moda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.














Deployment Model Cloud Computing
Menurut NIST, ada empat deployment model Cloud Computing, yaitu Public Cloud, Private Cloud, Hybrid Cloud, dan Community Cloud.
Public Cloud: Layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada.
Private Cloud: Layanan ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal sebuah perusahaan. Biasanya, departemen IT berperan sebagai penyedia layanan dan departemen lain menjadi pengguna. Di sini,  penyedia layanan harus bertanggung jawab sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada.
Hybrid Cloud: Gabungan dari Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, Anda bisa memilih proses bisnis yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis yang harus tetap berjalan di Private Cloud.

Community Cloud: Layanan yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu dan penggunanya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama, misalnya standar keamanan, aturan, compliance, dan sebagainya. Community Cloud bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu pihak atau lebih dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.

Jenis Layanan Cloud Computing
Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud Computing, NIST juga membagi jenis layanan Cloud Computing menjadi tiga. Ketiga layanan Cloud Computing tersebut adalah Software as a Service [SaaS], Platform as a Service [PaaS], dan Infrastructure as a Service [IaaS].

Software as a Service [SaaS]: Melalui layanan jenis ini, pengguna dapat menggunakan software yang telah disediakan oleh penyedia layanan [service provider]. Oleh karena itu, konsumen/pelanggan hanya perlu mengetahui bahwa software yang digunakan bisa berjalan dengan baik dan optimal. Contoh layanan SaaS adalah Office 365, GMail, Yahoo! Mail, Facebook, Twitter, dan sebagainya.
Keuntungan jika menggunakan layanan ini adalah Anda tidak perlu membeli lisensi software lagi. Untuk itu, kita bisa berlangganan ke penyedia layanan dan membayarnya berdasarkan pada pemakaian.

Platform as a Service [PaaS]: Layanan yang memungkinkan pengguna bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya [[sistem operasi, network, database engine, framework, dan sebagainya] untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Oleh karena itu, pelanggan tidak perlu repot untuk menyiapkan “rumah” dan melakukan pemeliharaan yang sudah menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Contoh layanan PaaS adalah Heroku, Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine
Keuntungan dari PaaS, pengembang atau pengguna dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan. Dengan kata lain, pengguna tidak perlu repot memikirkan “rumah” untuk aplikasi yang dikembangkan.
Infrastructure as a Service [IaaS]: Layanan Cloud Computing yang memungkinkan pengguna menyewa infrastruktur IT penyedia layanan [unit komputasi, storage, memori, network, dan sebagainya]. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini dianalogikan seperti user menyewa komputer yang masih kosong. Untuk itu, user sendiri yang harus mengonfigurasi komputer tersebut sesuai dengan kebutuhan. Contoh layanan IaaS adalah Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dan sebagainya.
Keuntungan dari IaaS adalah user dapat dengan leluasa me­ngon­figurasi komputer virtual yang disewa. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut mengalami kelebihan beban, user bisa menambahkan CPU, RAM, atau Storage dengan segera.


Keuntungan dan kelebihan memakai Public Cloud, Private Cloud dan hybrid cloud
  • Public Cloud.
    Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yg gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
    Kerugian:
    Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.
    Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.
  • Private Cloud.
    Keuntungan:
    Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri
    Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal
    Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).
    Kerugian:
    Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
    Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.
  • Hybrid Cloud. 
    Keuntungan:
    Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).
    Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
    Kerugian:
    Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar